Senin, 22 Januari 2018

Selasa, 09 Januari 2018

Gula-gula

Di kala sore
Angin lembut menyapa awan
Merah pipi samar-samar
Kutahu senyumnya takkan hilang

Merahpun pudar berganti kalut
Sibuk menyibukkan dalam pikiran
Tak kusangka lengkungan manis pun hilang
Redup memancar seketika

Hati mulai sepi
Tanpa suara
Terdengar seperti musik
Mengalun indah

Sekian tahun berlalu
Wajahnya tetap sama
Manisnya gula-gula
Itu yang kurindu
Share:

Seberkas Hati Baru

Tapak kaki
Empat ratus enam puluh lima
Tepat di putih abu

Lupa akan dulu
Dia
Pernah bahagia
Dengan seorang

Bukan aku ingatkan
Tapi dahsyatnya cahaya
Kau lupakan seorang

Berkas cahaya
Itu katamu dulu

Lurus bagai dua titik yang dihubungkan
Hatimu kini
Hanya pada Rabbmu
Share: